ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH

ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH






I. PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Infeksi cendawan patogen terbawa benih merupakan masalah yang sangat penting untuk diketahui didalam pengolahan benih. Cendawan patogen dapat timbul pada semua bagian, penanganan didalam pengolahan benih, namun sering terlambat untuk diketahui, sehingga benih telah mengalami kerusakan sebelum disemai atau ditanam. Dan Menurut Sulistyowati (2000); Soesanto (2006) patogen dapat menyerang pada saat buah sebelum dipanen  dan pada saat pengolahan pascapanen. Kebanyakan cendawan menginfeksi benih legum pada saat primordia, menjelang dan setelah masak fisiologis, selama dalam penyimpanan dan sangat bervariasi dalam menurunkan kualitas dan mutu benih (Emboy & Abdel Galih 2006). Menurut Satish et al. (2007), bahwa infeksi patogen dapat terjadi sebelum dan sesudah panen dengan gejala penurunan kualitas pada benih Acacia nilotica Punica granatum and Sygigium cumini Sebesar 25% dari 300 spesies patogen kontaminan memiliki metabolit sekunder dan memproduksi mycotoxin (Kiran & Raveesha 2006).
Menurut Embaby & Abdel Galil (2006), bahwa pada benih kacang kacangan, cowpea dan lupine ditemukan sebanyak 260 isolat terinfeksi cendawan yang terdiri atas 60 isolat merupakan bakteri dan 200 isolat adalah cendawan. Guehi et al. (2007) menyatakan bahwa terdapat beberapa spesies cendawan terbawa biji kakao seperti Absidia corymbifera, Rhizopus oryzea, Aspergillus tubingensis, A. tamarii, A. llavus, dan Penicillium chrysogenum.

Cendawan patogen terbawa benih dapat menyerang semua bagian tanaman pada saat perkecambahan seperti akar, batang, daun dan pucuk. Gangguan patogen terbawa benih apabila tidak dikendalikan lebih awal dapat menurunkan produksi. Isolasi benih dilakukan untuk mengetahui benih tanaman yang kontaminasi, infeksi, dan terinfestasi jamur patogen.
1.2. Tujuan
1.      Tujuan prektikum ini adalah untuk mengisolasi jamur-jamur yang terbawa atau berasosiasi dengan benih.
2.      Mengetahui jenis-jenis jamur yang sering terbawa benih kacang tanah dan kedelai

















II. METODOLOGI


2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah  cawan petri, bunsen, pinset, dan nampan. Bahan yang digunakan ialah benih/biji beberapa tanaman kacang-kacangan , alkohol, natrium hipoklorida (NaOCl),  kertas hisap, dan media PDA.
2.2 Prosedur pelaksanaan praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan dua metode: yaitu  Agar plate dan The bloter test. Mahasiswa bekerja dalam kelompok masing-masing. Prosedur praktikum adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan beberapa jenis biji kacang-kacangan secukupnya,
2.      Untuk perlakuan tanpa NaOCl bilas masing-masing biji direndam  dengan menggunakan air steril (aquades) lalu tiriskan diatas tisu kering,
3.      Pada perlakuan dengan NaOCl, setelah dibilas dengan air steril (aquades), rendam biji yang akan diuji dalam larutan NaOCl 0,5% selama 30 detik, lalu bilas dengan air steril dan ditiriskan diatas tisu kering
4.       Setelah semua biji kering, untuk metode Agar plate test, segera letakan biji tersebut dalam cawan petri yang telah berisi media padat dengan menggunakan pinset,
5.      Sebelum melakukan metode yang kedua terlebih dahulu potong kertas hisap agar berbentuk melingkar dan sama dengan ukuran cawan petri yang akan digunakan, kemudian masukan dalam cawan petri (2-3 rangkap) dan basahi secukupnya,
6.      Setelah siap susun biji yang telah dicuci dalam cawan petri tersebut dengan menggunakan pinset,
7.      Setelah semua selesai, masukan semua cawan dalam nampan dan inkubasi dalam suhu kamar,
8.      Amati pada 3,5, dan 7 hari setelah infestasi





















III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



3.1Hasil Pengamatan
Dari hasil praktikum dan pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
KELOMPOK 1
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Pink
Coklat
Abu abu
3
Kedelai aquades
2




Kacang tanah aquades
4




Kedelai klorok


3


Kacang tanah klorok
2




5
Kedelai aquades

9
1


Kacang tanah aquades
4
2


1
Kedelai klorok

1


2
Kacang tanah klorok

3


2
7
Kedelai aquades

10



Kacang tanah aquades
5
5
1


Kedelai klorok




1
Kacang tanah klorok
4
2






KELOMPOK 2
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Pink
Coklat
Abuabu
3
Kedelai aquades
4




Kacang tanah aquades
1




Kedelai klorok





Kacang tanah klorok


2


5
Kedelai aquades


10

10
Kacang tanah aquades
5
5
5


Kedelai klorok

2
2


Kacang tanah klorok
5
5
5


7
Kedelai aquades
10

10


Kacang tanah aquades
5
5
5


Kedelai klorok

2



Kacang tanah klorok
5
5


5


KELOMPOK 3
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Pink
Coklat
Abu abu
3
Kedelai aquades


9


Kacang tanah aquades


5


Kedelai klorok


1


Kacang tanah klorok


2


5
Kedelai aquades





Kacang tanah aquades
2
3
3


Kedelai klorok
4
3
3


Kacang tanah klorok
5
5
5
5

7
Kedelai aquades
4




Kacang tanah aquades

3
2


Kedelai klorok

1

4

Kacang tanah klorok
5

5
5


KELOMPOK 4
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Putih
Orange
Abu abu
3
Kedelai aquades


2


Kacang tanah aquades


4


Kedelai klorok


2


Kacang tanah klorok


4


5
Kedelai aquades
2
2


0
Kacang tanah aquades
4
2



Kedelai klorok
2


2

Kacang tanah klorok





7
Kedelai aquades
1
3



Kacang tanah aquades
4
4



Kedelai klorok
2
2

2

Kacang tanah klorok
4
3




KELOMPOK 5
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Putih
Coklat
Abu abu
3
Kedelai aquades

1



Kacang tanah aquades


5


Kedelai klorok


1


Kacang tanah klorok

1
3


5
Kedelai aquades

1
1


Kacang tanah aquades


8


Kedelai klorok


2


Kacang tanah klorok

1
5


7
Kedelai aquades

1
3


Kacang tanah aquades


15


Kedelai klorok

1
2


Kacang tanah klorok

4
8



KELOMPOK 6
Hari ke
Perlakuan
Warna dan Jumlah Jamur
Hitam
Hijau
Putih
Coklat
Abu abu
3
Kedelai aquades





Kacang tanah aquades





Kedelai klorok





Kacang tanah klorok





5
Kedelai aquades

5
5


Kacang tanah aquades
3
2



Kedelai klorok
1
19



Kacang tanah klorok
3
8



7
Kedelai aquades

5



Kacang tanah aquades
3
2



Kedelai klorok
2
18
2


Kacang tanah klorok
1
8



Gambar jamur yang didapat:
warna
Foto Jamur
Gambar tangan
Hijau tua

Jamur putih

Jamur Putih Kepinkan

Jamur hitam

Jamur hijau muda

Jamur Abu-abu


3.2 Pembahasan
Isolasi bertujuan untuk memindahkan mikro organisme dari lingkungannya, untuk memperoleh kultur biakan murni yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.

Praktikum ini dilakukan  dengan menggunakan aquades hasil destilasi yang sama dengan H2O, Sedangkan penggunaan klorok pada praktikum ini untuk  mensterilkan jamur yang terbawa benih. Metode isolasi dilakukan dengan dua cara yaitu Agar plate test dan The blotter test, dengan menggunakan benih kacang-kacangan sebagai objek yang akan diuji, pada dua metode pengujian ini yang berbeda hanyalah pada media biakannya, yaitu agar PDA dan tisu yang dibasahi air.

Pengamatan terhadap pertumbuhan jamur dilakukan selama 3 kali pengamatan, terhitung sejak tanggal 20 september-27 september, dengan mengamati warna dan bentuk koloni jamur.

Dari hasil isolasi didapatkan beberapa jenis jamur, tetapi jenis jamur yang paling banyak tumbuh adalah pada perlakuan yang tanpa menggunakan NaOCl, sedangkan pada perlakuan yang menggunakan NaOCL tumbuh beberapa jamur. Jenis jamur yang tumbuh antara lain adalah, Tricoderma sp, Aspergilus sp, dan Rhizopus sp.

a. Tricoderma sp
banyak ditemukan didalam tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada substrat kayu, bersifat saprofit dan parasit pada jamur lain. Trichoderma sp termasuk dalam kelas ascomycetes. Trichoderma viride merupakan jenis yang paling banyak dijumpai diantara genusnya dan mempunyai kelimpahan yang tinggi pada tanah dan bahan yang mengalami dekomposisi.. Konidia  terbentuk dalam waktu satu minggu, warnanya dapat kuning, hijau atau putih. Konidia terdapat pada struktur konidiofor. Konidiofor ini memiliki banyak cabang. Konidia secara umum kering, namun pada beberapa spesies dapat berwujud cairan yang berwarna hijau bening atau kuning

b. Rhizopus sp
Rhizopus adalah kapang yang termasuk dalam ordo Mucorales danfamilia Mucoraceae Rhizopus mempunyai koloni abu-abu kecoklatandengan tinggi 1mm atau lebih Sporangiofor tunggal atau dalam kelompokdengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang lebih dari1000µm dan diameter 10-18µm. Sporangia globosa yang pada saat masak berwarna hitam kecoklatan, dengan diameter 100-180µm. Kapang termasuk ke dalamzygomicetes mempunyai hifa tidak bersekat, berinti banyak (coenocitic),dan melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reprofuksi secaraaseksual dilakukan dengan membentuk sporangiospora atau klamidospora,yaitu spora yang memiliki dinding tebal yang terbentuk dari modifikasisegmen hifa.

c. Aspergilus sp

Aspergilus merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada Agar Dekstrosa Kentang (PDA) 25 °C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur.

Aspergilus dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler seperti protease, amilase, mananase, dan α-glaktosidase. Bahan organik dari substrat digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel, dan mobilitas sel.




















IV. KESIMPULAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.      Tujuan dari isolasi adalah untuk mendapatkan mikroba yang dikehendaki sebanyak-banyaknya.
2.       Perlakuan tanpa menggunakan Naocl, paling banyak ditumbuhi jamur dengan jenis yang berbeda.
3.      Dari isolasi yang dilakukan diperoleh 3 jenis jamur yaitu Aspergilus sp, Tricoderma sp, dan Rhizopus sp.
4.      Benih dikatakan sakit apabila telah mengalami perubahan fisik (warna,ukuran,bentuk, aroma) dan mengalami gangguan fisiologis di bagian dalam jaringan benih yang menyebabkan terganggunya fungsi benih
5.      benih dapat membawa jamur dengan cara terkontaminasi, infestasi, dan infeksi.










DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 1990.Budidaya Tanaman Padi.Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 31-32.Dalam: Indriaty, L. 1997. PengujianKesehatan Benih serta IdentifikasiBakteri Terbawa Benih pada Sembilan Varietas Padi.Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hadioetomo, R. S. 1993.Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Semangun, H. 1993. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Dalam Skripsi Nurdin, M. 2003. Inventarisasi Beberapa Mikroorganisme Terbawa Benih Padi yang Berasal dari Talang Padang.
www.Wikipedian.com, taksonomi fungi.diunduh pada 2 oktober, 2013, pukul 07.00 WIB.












LAMPIRAN









ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH
(Laporan Praktikum Jamur Penyakit Tananaman)


Oleh
Andi Irwansyah
1014121199













http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTXExA1FRjYAwAwYdUUTvCuagiYqghZbQAHauhKMF0MviguppIQ-VDDe3Xo







JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013



1 comments:

  1. Online Casino: No Deposit Bonus for USA Players
    No deposit casino bonus for USA players; A no 1xbet deposit bonus can be earned by creating an account in one of the following ways:. 인카지노 first deposit you will need to งานออนไลน์

    ReplyDelete

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top